Liputan6.com, Jakarta – Polri kembali memperpanjang Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah selama tiga bulan ke depan. Perpanjangan dilakukan untuk memburu sisa-sisa anak buah Santoso.
“Kami perpanjang lagi selama tiga bulan ke depan,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 19 Juli 2018.
Polri tetap melibatkan TNI dalam Operasi Tinombala ini. Apalagi keterlibatan TNI dalam penanganan terorisme telah diperkuat dengan Undang-Undang Antiterorisme yang baru.
“Sebelum ada UU (yang baru) pun Operasi Tinombala sudah melibatkan TNI, dengan kemampuan TNI yang ada di gunung, lembah, yang memang Polri tidak menjangkau ke sana, kami libatkan ke sana,” tutur Setyo.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen M Sabrar Fadhilah mengatakan, pihaknya siap membantu Polri memburu sisa-sisa anak buah Santoso selama tiga bulan ke depan.
“Polisi minta diperpanjang, maka kami siapkan. Tapi itu kebijakannya, strateginya, dan seterusnya ada di polisi,” ucap Fadhilah di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 18 Juli 2018.
Fadhilah menuturkan, ada perubahan strategi pada perpanjangan Operasi Tinombala kali ini. Satgas Tinombala akan mengedepankan teritorial dan kamtibmasnya.
Menurut dia, strategi tersebut dipilih karena jumlah anggota kelompok Santoso tersisa sedikit, tak lebih dari 10 orang.
“Sehingga yang diutamakan adalah pendekatan ke orang kampung, pendekatan ke keluarganya untuk mengimbau yang anaknya masih di dalam supaya turun dengan sendirinya tanpa ada pertempuran atau tembak menembak,” Fadhilah menjelaskan.
[liputan6.com]